TUGAS MAKALAH
REVITALISASI PASAR
WAGE BUMIAYU KABUPATEN BREBES
(JALAN RAYA
LAREN KECAMATAN BUMIAYU KAB. BREBES)
MATA KULIAH TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DISUSUN
OLEH
NURASQI
MILLATI
14.I.0233
MKTJ
B REMAJA
DIPLOMA IV
MANAJEMEN KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN
POLITEKNIK
KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN
TEGAL – 2016
1.
LATAR BELAKANG
Kemacetan merupakan salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian oleh pengguna
jalan yang bersangkutan. Karena kemacetan dinilai sebagai suatu masalah
yang sering kita jumpai dalam system transportasi di Indonesia, hal
ini terbukti dengan adanya kemacetan lalu lintas dapat mengganggu kenyamanan
pengguna transportasi jalan, kemacetan dapat mengurangi efektifitas kerja
maupun kegiatan masyarakat, memperlambat manusia untuk melakukan pergerakan dari satu tempat ke tempat lain,
meningkatkan polusi udara, polusi suara serta merupakan pemborosan bahan bakar
yang semakin hari semakin menipis. Kemacetan juga menurunkan kualitas suatu
wilayah di mata negara-negara lain, angka kemacetan yang tinggi bisa menurunkan
minat pariwisata untuk melakukan perjalanan di negara tersebut, karena suatu
kelancaran lalu lintas adalah kunci
utama bagi mereka.
Banyak factor yang memicu terjadinya masalah
kemacetan lalu lintas. Diantara kemacetan seringkali disebabkan oleh rendahnya
tingkat kedisiplinan pengguna jalan, misalnya parkir di badan jalan, angkutan
umum yang berhenti sembarangan, hambatan samping yang tinggi dan pejalan kaki
yang kurang mengoptimalkan fasilitas
jalan yang ada . Selain penyebab diatas, ada satu hal yang kerap kali
menyebabkan antrian panjang kendaraan. Hal ini merupakan kemacetan yang
diakibatkan oleh adanya pasar tumpah. Pasar tumpah merupakan tempat dimana para
pedagang kaki lima melakukan transaksi jual beli yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih yang menghasilkan kesepakatan
dan biasanya kegiatan jual beli ini dilakukan di badan jalan.. Kondisi tersebut
sangat memicu terjadinya kemacetan lalu bahkan berakibat lebih buruk lagi jika
para pengemudi terlalu tidak sabar saat berkendara.Tidak sedikit diantara
mereka melakukan hal-hal anarkis yang justru membahayakan pengguna jalan lain.
Keberadaan pasar juga menjadi penyebab terjadinya antrian
kendaraan yang panjang. kemacetan yang terjadi di pasar juga dikarenakan para
pembeli yang ingin membeli barang secara instan tanpa harus turun ataupun
keluar dari kendaraan, padahal hal ini sangat mengganggu kelancaran lalu lintas
di sekitar jalan tersebut . satu-satunya sentra perdagangan hewan di wilayah
selatan Kabupaten Brebes, keberadaan Pasar Wage yang hanya buka setiap tibanya
hari pasaran wage saja, telah dikenal hingga luar wiayah Brebes. Pasar Wage di
Bumiayu merupakan asset daerah yang perlu diperhatikan Pemda Brebes. selainkondisi
pasar yang semrawut dan kurangnya fasilitas yang di harapkan untuk transaksi
perdagangan hewan, sehingga terlihat masih tersedatnya aktivitas lalu lintas di
ruas jalan raya Bumiayu-Salem.
Dengan demikian masalah pasar tumpah perlu adanya
perhatian khusus dari pemerintah atau pihak yang bertanggung jawab terkait
masalah lalu lintas sekitar, sehingga maslah tersebut dapat dipecahkan dengan
baik melalui suatu kebijakan yang dapat diterima oleh semua kalangan, serta
membidik tujuan utama dari kebijakan tersebut yaitu mengurangi kemacetan lalu
lintas.
2.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang menjadi
penyebab kemacetan lalu lintas di Jalan Raya Laren Bumiayu Kab. Brebes?
2.
Alternative apa
yang sesuai untuk dijadikan kebijakan untuk mengurangi masalah kemacetan lalu
lintas di Jalan Raya Laren Bumiayu Kab. Brebes?
3.
Adakah perubahan
kinerja lalu lintas setelah adanya kebijakan yang telah ditetapkan?
3.
TUJUAN DAN MANFAAT
Dalam menentukan
kebijakan suatu tujuan menjadi tolak ukur untuk menyelasaikan masalah tersebut,
adapun tujuan utama dalam menentukan kebijakan terkait maslah tersebut
adalah untuk menyelesaikan permasalahan
kemacetan lalu lintas yang ada di jalan Raya
Laren Bumiayu Kab. Brebes.
Selain itu dalam
mengkaji tujuan umum diatas maka akan muncul tujuan khusus yang lebih
terfokuskan pada masalah yang terjadi Jalan Raya Laren Bumiayu Kab. Brebes.
Adapun tujuan khusus tersebut adalah sebagi berikut:
a.
Sebagai solusi
pemecahan masalah kemacetan lalu lintas,
b.
Memudahkan
pengguna jalan dalam melakukan pergerakan,
c.
Penataan kembali
pedagang kaki lima yang tidak berjualan pada tempatnya,
d.
Menciptakan
managemen parkir yang baik,
e.
Mengurangi
hambatan samping yang mengganggu lalu lintas, serta
f.
Menciptakan
tingkat estetika jalan yang rapih, aman dan berkeselamatan.
Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah untuk
menjadi pertimbangan kepada Dinas Perhubungan dalam menentukan penerapan
kebijakan selanjutnya agar dalam mengambil suatu kebijakan dapat terwujudkan
sesuai dengan yang diharapkan.
4.
MENGIDENTIFIKASI MASALAH
Suatu kebijakan akan di buat karena terjadinya
maslaah yang perlu diselesaikan . adapun identifikasi maslah tersebut antara
lain terjadi karena:
a.
Banyaknya
antrian kendaraan yang berada di ruas jalan Raya Laren Bumiayu Kab. Brebes
tepat di lokasi pasar Wage Bumiayu.
b.
Meningkatnya
kemacetan lalu lintas
c.
Pedagang kaki
lima yang berjualan dibadan jalan
d.
Terjadinya
kecelakaan lalu lintas yang merugikan
e.
Pengguna jalan
yang tidak menaati peraturan lalu lintas
5.
PIHAK YANG TERKAIT
a. Pihak
terkait
Pasar Wage merupakam pasar yang
keberadaannya hanya setiap wage. Pasar Wage yang terdapat di daerah Bumiayu
merupakan salah satu contoh dari pasar
tumpah yang mana merupakan suatu pelanggaran. Dalam PP no 34 tahun 2006
tentang jalan dengan jelas disebutkan. Bahwa badan jalan harus bersih dari
segala kegiatan lokal. Pasar tumpah sendiri tidak terjadi begitu saja. Ada
beberapa pihak yang terkait, diantaranya :
i.
Disperindag daerah
Kegiatan jual beli yang terjadi
dipasar merupakan tanggung jawab Disperindag, sudah sewajarnya mereka sebagai
penanggung jawab keberlangsungan kegiatan jual beli di pasar untuk mengelola
dan memfasilitasi kondisi pasar. Sehingga dapat terwujudnya kondisi pasar yang
tertib, nyaman, aman, bersih dan berlangsung pada tempatnya.
ii.
Pihak keamanan
Dalam rangka mewujudkan kondisi
pasar yang aman , tertib dan lancar maka pemerintah menunjuk pihak keamanan
sebagai penanggung jawab dilapangan. Pihak keamanan yang ditunjuk yaitu satpol
pp, pihak kepolisian dan pihak perhubungan.
iii.
Penjual dan pembeli
Kegiatan jual beli dipasar
melibatkan penjual dan pembeli, untuk meningkatan minat para pembeli datang
kepasar maka berbagai cara yang dilakukan para penjual, termasuk melayani
pembeli dengan sebaik-baiknya hingga bisa berdampak positif bahkan negatif,
untuk dampak negatif ini sendiri diantaranya para penjual menjajakan
dagangannya hingga badan jalan dengan tujuan memudahkan para pembeli untuk
membeli barang yang diinginkan yang sering disebut pasar tumpah. dengan
mengabaikan kepentingan pihak lain yaitu pengendara para penjual rela berjualan
di badan jalan. Hal ini sangat mengganggu kelancaran lalu lintas, bahkan memicu
terjadinya kecelakaan.
b. Dampak
bagi lalu lintas
Adapun dampak
yang timbul ketika terjadinya pasar wage bagi lalu lintas adalah terhambatnya
kelancaran arus lalu lintas. Hal ini dikarenakan menyempitnya lebar jalan
efektif dikarenakan adanya kegiatan jual beli di badan jalan. Fenomena ini biasa
disebut bottle neck atau leher botol. Selain
itu juga fenomena ini juga sudah banyak ditemukan di ruas jalan yang ada di
Indonesia.
c. Dampak
bagi lingkungan
Adanya aktivitas pasar wage berdampak kepada menurunnya kualitas lingkungan yang
sangat berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup (khusunya manusia),
misalnya tingkat pencemaran lingkungan bertambah (banyaknya tumpukan sampah
yang ditimbulkan dan meningkatnya polusi udara akibat kemacetan lalu lintas)
dan parameter-parameter lingkungan lainnya.
Selain itu juga menimbulkan dampak yang kurang
menyenangkan bagi keindahan kota, karena menumpuknya sampah-sampah yang
berhamburan yang dibiarkan begitu saja tanpa ada yang mengurus dan mengelola.
d. Dampak bagi ruas jalan
Adanya aktivitas pasar tumpah berdampak kepada disfungsi
ruas jalan. Permasalahan parkir di sekitar area jalan menjadi salah satu
contohnya. Terutama saat pagi hari dan malam hari. Saat pagi hari banyak
kendaraan berhenti untuk naik turun penumpang dan bongkar muat barang,
sedangkan saat malam hari sebagai tempat pemberhentian kendaraan-kndaraan dari
luar kota. Area parkir yang seharusnya dimanfaatkan sebagai tempat parkir alih
fungsi menjadi tempat berjualan pedagang kaki lima. Sehingga kendaraan yang
berhenti harus parkir dipinggir jalan yang menyebabkan terganggunya arus lalu
lintas disekitar jalan.
6.
MENGEMBANGKAN SEJUMLAH ALTERNATIF
Berdasarkan hasil
analisa menegenai pemasalahan kemacetan yang diakibatkan oleh pasar wage
Bumiayu maka kita dapat melakukan rekomendasi untuk melakukan sejumlah
pengembangan alternatif yaitu:
a.
Melakukan
revitalisasi pasar
Revitalisasi pasar merupakan upaya untuk
memvitalkan kembali suatu kawasan atau upaya untuk memvitalkan kembali suatu kawasan atau bagian
kota yang dulunya pernah vital/hidup, akan tetapi kemudian mengalami
kemunduran/degradasi.
Revitalisai pasar wage di daerah Bumiayu
dimaksudkan untuk kesejahteraan bersama, salah satunya adalah kelancaran lalu
lintas di sekitar jalan. Dengan kelancaran lalu lintas diharapkan tidak
menimbulkan penumpukan kendaraan yang menghambat pergerakan pengguna
jalan. Proses revitalisasi sebuah kawasan mencakup perbaikan aspek
fisik, aspek ekonomi dan aspek sosial. Pendekatan revitalisasi harus mampu mengenali
dan memanfaatkan potensi lingkungan sekitar. Sehingga dapat memanfaatkan ruang
sekitar secara maksimal. Dari hal tersebut kita mengetahui lokasi Pasar Wage
yang ada di Jl. Laren Bumiayu itu berada di lokasi yang sangat vital yang
menjadi jalur lalu lintas menuju arah Bantarkawung
sehingga kondisi jalan harus sepi dan tidak macet, namun kenyataannya saat adanya asar Wage justru
jalan penuh dengan pedagang-pedagang yang berada di badan jalan, hal ini
dikarenakan area tempat berdagang sangat kurang dan sempit. Apalagi saat
mobil-mobil besar melintas seperti truk yang membawa hewan untuk dijual
terkadang mengalami mogok di lokasi tersebut hal ini sangat mem,buat resah
pengguna jalan yang melintas. Dengan revitalisasai lokasi pasar yaitu meakukan
pembukaan lahan baru untuk dijadikan pasar tempat berinteraksi antara penjual
dan pembeli dapat mengatasi hal tersbut dan memindahkan pedagang yang
berjualaan di badan jalan ke tempat tersebut merupakan salah satu alternative
penanganan masalah yang ada di pasar wage Bumiayu.
Adapun manfaat dari revitalisasi
pasar adalah:
1. Meningkatkan kapasitas
-
Mengurangi
hambatan-hambatan samping seperti pedagang kaki lima yang berjaualan di bahu
jalan
-
Mengurangi
tingkat antrian kendaraan yang menumpuk dengan tundaan yang dapat diminimalisir
-
Meningkatkan
waktu tempuh
2. Meningkatkan keselamatan lalu lintas
-
Menghindari
konflik lalu lintas antara pengguna jalan /pembeli dengan kendaraan yang
melintas di jalan tersebut.
-
Menghindari
pengguna jalan terjebak di kemacetan lalu lintas dengan antrian kendaraan yang
sangat tinggi saat pengguna jalan menyebrang jalan
-
Antara
pembeli dan penjual dapat melakukan transaksi jual dengan aman dan selamat
dilokasi yang luas dan penataan yang rapih.
b. Membangun area parkir menadi tipe
parkir off street
Seperti yang kita bahwa lokasi parkir di Pasar Wage Jl Laren
Bumiayu masih sangat kacau dan tidak memilki lahan parkir sendiri. Banyaknya
tukang parkir yang memarkirkan kendaraan seenaknya sendiri dan tidak jarang
mereka justru parkir di badan jalan. Banyaknya oknum yang tidak bertanggung
jawab menjadi pemicu tindakan ini, selain itu tidak adanya lahan parikir yang
ada disana. Dikarenakan jalan Laren ini hanya terdiri dari dua lajur dengan du
jalur mebuta lebar jalan sempit, sehingga parkir on street sangat tidak cocok,
selain itu tidak tersedia bahu jalan
yang dapat dijadikan tempat pakir on street. Maka dari itu alternative
penaganan dari kasus tersebut adalah menyediakan lahan parkir untuk menetapkan
system parkir off street, dimana parkir off street (off-street
parking) merupakan
parkir kendaraan diluar badan jalan bisa dihalaman gedung perkantoran,
supermarket, ataupun pada taman parkir. Sehingga pembeli dapat memarkirkan kendaraannya di lokasi yang aman
dan memilki tanda bukti yang dipertanggung jawabkan. Serta dapat menambah
pemasukan kas daerah yang nantinya digunakan untuk pengembangan kedepan lokasi
Pasar tersebut, sehingga tidak terjadi permasalahan.
c. Memindahkan lokasi pasar
Dikarenakan lokasi pasar ini di jalan local dan kurang
strategis kerana sulit terjangkau maka sering terjadi permasalahan lalu lintas.
Timbulnya kemacetan dan kecelakaan menjadi hal yang tidak asing lagi. Selain
itu kondisi jalan di pasar Wage Bumiayu ini sudah banyak yang rusak karena di
lintasi oleh kendaraan besar yang membawa hewan untuk diperjual belikan akan
memicu terjadi jalan rusak dan banyak berlubang. Hal ini sangat membahayakan
pengguna jalan yang lain saat meilntasi jalan ini dan dapat menyebabkan
kecelakaan lalu lintas. Keberadaan POM Bensin di sekitar jalan ini juga menjadi
salah satu permasalahan yang menyebabkan kemacetan saat tiba waktunya ada pasar
Wage. Karena saat pengguna jalan yang akan mengisi bahan bakar dari arah yang
berlawanan dengan lokasi POM Bensin tersebut harus memotong jalur padahal
kondisi sudah sangat macet, inilah yang memicu timbulnya kemacetan dengan
antrian kendaraan yang panjang, dan polusi udara tidak dapat terhindari serta
kesemrawutan ditambah lagi dengan pejalan kaki yang melintas bebas di sekitar
jalan bahkan di badan jalan , hal ini sangat membahayakan keselamatan pejalan
kaki yang tidak memilki perlindungan diri saat menggunakan jalan utnuk
pergerakan lalu lintas.
d.
Redesain jalan
dengan menambahkan kapasitas jalan
Alternativ
ini dapat dilakukan karena lebar jalan yang ada di JL Raya Laren Bumiayu Kab
Brebes kurang luas. Dan di jalan ini memiliki
lahan yang cukup untukdilakukan pelebaran. Dengan adanya system pelebaran jalan
dapat memberikan dampak yang besar terhadap kelancaran lalu lintas. Karena
dijalan ini tidak terdapat trotoar maka lebih baik ditambahkan juga trotoar
untuk memberikan fasilitas bagi pejalan kaki saat melintasi jalan ini dengan aman dan selamat.
7.
PENILAAN DAN PEMILIHAN ALTERNATIVE
a.
Alternative 1
Dapat
dilakukan namun harus dengan pertimbangan yang matang dengan melakukan bebrapa
kajian terlebih dahulu mengenai biaya yang akan dikeluarkan Negara dalam
menangani masalah yang terjadi di pasar wage Bumiayu dengan lokasi di jalan
Raya Laren Bumiayu Kab. Brebes .
b.
Alternative 2
Dengan
membangun area parkir menjadi tipe parkir off street banyak biaya yang akan
dikeluarkan untuk investasi awal. Sedangkan bagi pengguna jalan banyak
dirasakan kurang praktis, apalagi jika kepentingannya hanya sebentar saja serta
tariff harga parkir relative mahal.
c.
Alternative 3
Dengan
memindahkan lokasi pasar akan banyak mengeluarkan biaya dan dengan ini tidak
menjanjikan pula kemacetan dapat terurai. Bahkan jika kita salah memilih lokasi
baru yang akan dijadikan pasar Wage justru masyarakat enggan untuk mengunjungi
lokasi yang dirasakan jauh dari jangkauan masyarakat sekitar. Terkadang saat
masyarakat yang merasa dirugikan dengan kebijakan ini dapat melakukan demo
besar-besaran untuk menggagalkan kebijakan ini.
d.
Alternative 4
Dengan
menambah kapasitas jalan dibutuhkan banyak biaya, penggusuran harus dilakukan
serta penyediaan lahan baru untuk masyarakat yang kena dampak penggusuran
tersebut. Sehubungan dengan lebar eksisting jalan sempit dengan bahu yang
sempit pula maka sulit dilakukan
pelebaran jalan. Dengan pertambahan kapasitas jalan tidak menjanjikan pula
kemacetan dapat diurai.
Sedangkan
apabila masyarakat tidak setuju masyarakat dapat melakukan demo untuk
menggagalkan alternative tersebut.
Dari beberapa sejumlah
alternative yang ada maka di pilih alternative yang paling sesuai, sehingga
akan dihasilkan kebijakan yang dapat dipertanggungjawabkan. Adapun pilihan
alternative tersebut adalah melakukan relokasi jalan untuk kegiatan pasar wage
yang berada di jalan Laren Bumiayu , Brebes. Alternativ ini dipilih karena
memang keberadaan Pasar Wage di jalan Laren ini sudah harus benar-benar mendapat
perhatian lebih dan harus benar-benar dibenahi agar mengalami perubahan system
pasar yang baik oleh PEMDA. Sebagai pihak PEMDA langkah ini dirasa menjadi
langkah yang sesuai diterapkan. Dalam prakteknya penerapan alternative ini
dengan membuka lahan baru untuk dijadikan tempat jual beli , walaupun pasar ini
hanya terjadi setiap seminggu sekali tapi jika masih sering mengalami masalah
juga menjadi penilaian kinerja pemerintah daerah yang bersangkutan untuk
menjamin kesejahtraan rakyat khususnya pengguna jalan. Lokasi ini berada di wilayah sebelumnya hanya saja lahan
di perluas agar Pasar dapat menmpung penjual dan pembeli dalam jumlah banyak.
Serta pedagang yang berada di badan jalan akan dipindahkan ke lokasi lahan
tersebut. Dengan membangun lahan baru ini diharapkan tidak terlalu jauh dari
jangkauan pembeli agar pembeli mudah melakukan transaksi, serta mengurangi
hambatan samping yang ada di ruas jalan tersebut. Sehingga pembangunan lahan
baru sebagai pusat kegiatan Pasar wage ini diharapkan mengurangi permasalahan lalu lintas yang ada
khususnya kemacetan lalu lintas yang ada di jalan Laren Bumiayu.
8.
MELAKSANAKAN KEPUTUSAN
Melakukan relokasi keberadaan pasar wage Bumiayu .
dasi kebijakan tersebut akan memiliki dampak positive dan negative bagi pihak
yang terkait , yaitu sebagai berikut:
a.
PEMDA
dari
pihak pemerintah daerah akan memiliki dampak positive yaitu kesejahteraan
masyarakat akan terwujud dalam hal berlalulintas dan system management pasar
seta menambahkan pemasukan kas daerah karena retribusi bagi pengguna jalan yang
mau melintasi jalan ini. Dan yang paling utama adalah kemacetan lalu lintas
dapat diatasi dengan baik. Sedangkan dampak negative dari kebijakan tersebut
adalah pemerintah daerah harus mengeluarkan anggran biaya untuk pembangunan
lokasi pusat pasar serta pembebasan lahan tersebut hal ini juga harus
membutuhkan perencanaan yang matang dan terencana dengan baik agar harapan dari
pembangunan lokasi ini trecapai.
b.
Pihak penjual
Dengan
adanya kebijakan tersebut dampak positive untu penjual adalah mereka dapat
berjualan dilokasi yang aman dan nyaman. Serta terhindar dari pemungutan liar
oleh puhak yang tidak bertanggung jawab. Sedangkan dampak negative dari
kebijakn tersebut terhadap penjual adalah mereka bisa saja kehilangan konsumen
karena lokasi tempat berjuaan mereka jauh dijangkau oleh konsumen.
c.
Pihak pembeli
Dari
pihak pembeli mereka akan merasa di untungkan karena kualitas barang dagangan
yang dibelinya masih baik akrenatidak tercemar oleh polusi sehingga kesehatan
terjamin dan pembeli tidak perlu berhenti disembarang tempat yang akan
membahyakan pembeli saat melakukan transaksi, sedangkan pembeli merasa sebagai
pihak yang dirugikan saat mereka ingin membeli
d.
Pejalan kaki
Kebijakan
ini akan menguntungkan pejalan kaki karena keberadaannya di jalan saat
melintasi jalan ini akan lebih aman, tidak adanya lagi kendaraan yang
memarkirkan sembarangan di bahu jalan sebagai perlintasan pejalan kaki yang
disalahgunakan, dan pejalan kaki dapat menyebrang dengan aman tanpa harus di
desak-desak oleh kendaraan yang sedang berhenti karena terjebak macet yangcukup
panjang. Sedangkan hal negative dari kebiajakan tersebut, melihat dari sisi
perilaku pedagang yag tidak bertanggung jawab terkadang mereka masih saja
menjajakan dagangannya bereda di bahu jalan yang sangat mengganggu kenyaman
pejalan kaki. karena penuhnya bahu jalan menyebabkan pejalan kaki melintas
dibadan jalan yang sangat membahayakan.
e.
Pihak keamanan
Dalam rangka mewujudkan kondisi pasar
yang aman , tertib dan lancar maka pemerintah menunjuk pihak keamanan sebagai
penanggung jawab dilapangan. Pihak keamanan yang ditunjuk yaitu satpol pp,
pihak kepolisian dan pihak perhubungan. Merasa diuntungkan karena akan
mempermudah kinerja mereka dalam mengatur lalu lintas di ruas jalan
tersebut,sehingga kondisi pasar dapat terjamin baik dari segi keamanan,
ketertiban,dan kelancaran lalu lintas.
9.
EVALUASI ADAN PENGENDALIAN
Setelah
diterapkannya kebijakan tersebut sangat diperlukan adanya evalusai untuk
dijadikan sebagai perbaikan dari segala bentuk kekurangan yang ada. Adapun
evaluasi terhadap kebijakan revitalisai pasar Wage Bumiayu tersebut adalah :
a. Banyak
pedagang yang tetap menggelar dagangannya di badan bahu jalan, padahal ini
melanggar peraturan yang ada, karena salah satu tujuan relokasi Pasar ini
adalah untuk melakukan penataan lokasi
bagi pedagang agar mereka dapat berjualan dilokasi tersebut dengan aman dan
nyaman.
b. Masih banyak warga yang parkir dan berhenti
sembarangan saat melintasi jalan ini untuk sekedar membeli atau ada kepentingan
pribadi, ini tentunya menimbulkan masalah kembali terhadap kelancaran lalu
lintas yang ada.
c. Tarif
pajak jualan di lokasi yang telah di relokasi
terlalu besar dirasa cukup membebani pedagang yang mendapatkan
penghasilan yang pas- pasan
d. Banyak
keluhan pedagang yang kehilangan konsumennya karena mereka menggelar
dagangannya jauh dari jalan raya yang banyak melintas pengguna jalan.
e. Masih
banyak sampah yang berserakan disekitar pasar Wage yang menimbulkan polusi bagi
masyarkat sekitar.
Dari
beberapa evaluasi terhadap kebijakan diatas dapat dilakukan pengendalian untuk
mengatasi permasalahan yang membawa dampak negative. Adapun pengendalian
yangadapat dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Penertiban
pedagang kai lima yang berjualan di bahu jalan ataupun di trotoar dan memberikan
sanksi
b. Melakukan
sanksi atau penilangan terhadap pengguna kendaraan yang bebas dan menghentikan
kendaraannya disembarang tempat.
c. Sosialisasi
kepada masyarakat setempat bahwa pajak yang di tetapkan untuk kepentingan
masyarakat juga selain itu pajak digunakan sebagai pemasukan daerah sehingga
pasar dan kondisi jalan dijamin perawatannya.
d. Melakukan
sosialisasi pentingnya menjaga kebersihan sekitar lokasi pasar untuk kesehatan
bersama sehingga masyarakat akan antusias menjaga kebersihan dan mampu menciptakan
estetika pasar serta jalan yang indah dan sejuk
10.
KESIMPULAN DAN SARAN
10.1 Kesimpulan
Dari
beberapa analisa mengenai pengambilan keputusan yang paling tepat untuk
menangani permasalahan kemacetan lalu lintas yang ada di jalan Jalan Raya Laren
Bumiayu Kab. Brebes khususnya di lokasi pasar Wage Bumiayu dapat disimpulkan
bahwa keputusan yang dapat dilakukan adalah melakukan revitalisasi pasar
dikarenakan banyaknya pertimbangan yang diperhitungkan antara lain:
a.
Untuk memberikan
lahan yang luas sebagai tempat transaksi
jual beli
b.
Menata ulang
kondisi pasar yang sudah mengalami kesemrawutan
c.
Memindahkan
pedagang kaki lima yang berjualan dibahu jalan
d.
Menambah
pendapatan kas daerah untuk perawatan lahan pasar
e.
Meminimalisir
tindakan kriminalitas
f.
Menciptakan
estetika pasar dan ruas jalan yang ada dilokasi menjadi lebih rapi , aman, dan
selamat.
10.2 Saran
Dalam mengantisipasi dan melakukan pemecahan
masalah-masalah yang terjadi di lapangan sesuai dengan pengambilan keputusan yang telah di tetapkan
,sebaiknya beberapa instansi dapat melakukan beberapa hal, antara lain :
a. Dinas
Perhubungan melalui bidang LLAJ :
Pengaturan
lalu lintas yang lebih teratur disesuaikan dengan tata kota yang saat ini masih
dalam masa pembangunan agar lalu lintas dapat berjalan lancar dan teratur
sehingga tidak ada lagi kesemrawutan lalu lintas
b.
Dinas Pekerjaan Umum :
Melakukan
perbaikan khususnya pada jalan yang rusak di sekitar Jalan Raya Laren Bumiayu
Kab Brebes tepatnya di sekitar lokasi Pasar Wage Bumiayu.
c. Dinas
Perindustrian dan Perdagangan :
Menyediakan
tempat bagi pedagang yang berjualan di bahu jalan sehingga kemacetan dan
kesemrawutan jalan dapat berkurang.
11. LAMPIRAN
11.1
Lokasi
Jalan Raya Laren Jatisawit, Kecamatan Bumiayu
Kabupaten Brebres, Jawa Tengah
1.1.4
Data Volume Lalu Lintas
A. Traffic Counting
1. Traffic
Counting Total Dua Arah (Timur – Barat)
Tabel 4.1 Data Traffic Counting Timur -
Barat
TOTAL DUA ARAH
|
||||
ARAH
|
smp/jam
|
|||
TIMUR-BARAT
|
MC
|
LV
|
HV
|
TOTAL
|
638,5
|
134
|
0
|
772,5
|
|
Berdasarkan hasil penelitian Traffic Counting
, pengolahan data serta analisis data arah Timur - Barat diketahui bahwa :
a. MC
= 638,5 smp/jam
b. LV
= 134 smp/jam
c. HV
= 0 smp/jam
Jadi total kendaraan di Jalan Raya Laren
Bumiayu arah Timur Barat adalah 772,5 smp/jam.Dari analisis data diatas
pengguna sepeda motor menjadi pengguna jalan yang mendominasi atau yang paling
banyak.
Dari tabel diatas diperoleh komposisi
kendaraan di jalan Raya Laren Bumiayu arah Timur Barat sebagai berikut :
a. MC
sebanyak 83%
b. HV
sebanyak 17%
c. LV
sebesar 0%
Jadi komposisi kendaraan arah Timur
Barat di Jalan Raya Laren Bumiayu didominasi
sepeda motor. Dengan tingkat volume lalu
lintas yang cukup tinggi inilah yang menjadikan permasalahan kemacetan lalu
lintas di jalan tersebut.
11.5 Gambar Rekomendasi Pasar Wage Bumiayu Kab.
Brebes
a. lahan baru untuk lokasi pasar