TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Resume 5
“PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN”
A. PROSES PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Proses pengambilan keputusan adalah tahap-tahap yang harus
dilalui dalam membuat suatu keputusan. Tahap-tahap yang dimaksud ini adalah
sebuah kerangka dasar, dari kerangka tersebut dapat dikembangkan lagi menjadi
beberapa tahap-tahap yang lebih khusus dan lebih operasional.
Secara umum,proses pengambilan keputusan terdiri atas tiga
tahap, yaitu sebagai berikut :
1)
Penemuan Masalah
Tahap ini merupakan tahap untuk mendefinisikan masalah dengan
jelas, sehingga perbedaan antara masalah dan bukan masalah. Contohnya : berawal
dari isu, yang kemudian menjadi kabar/kejadian nyata.
2)
Pemecahan Masalah
Tahap ini merupakan tahap penyelesaian terhadap masalah yang
sudah ada. Langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi
alternative-alternatif keputusan dalam memecahkan masalah.
2.
Perhitungan mengenai factor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya
atau diluar jangkauan manusia, identifikasi peristiwa-peristiwa di masa
mendatang.
3. Pembuatan
alat(sarana) untuk mengukur hasil,biasanya berbentuk tabel hasil
4. Pemilihan dan
penggunaan model pengambilan keputusan.
3)
Pengambilan Keputusan
Keputusan yang diambil adalah berdasarkan pada keadaan
lingkungan atau kondisi tertentu.
Menurut Herbert A. Simon, Proses pengambilan
keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu:
·
Kegiatan Intelijen
Menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang
diperlukan bagi keputusan.
·
Kegiatan Desain
Tahap ini menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan
berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
·
Kegiatan Pemilihan
Pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternative yang
tersedia.
Sedangkan menurut Scott dan Mitchell, Proses
pengambilan keputusan meliputi:
1. Proses pencarian/penemuan tujuan
2. Formulasi tujuan
3. Pemilihan Alternatif
4. Mengevaluasi hasil-hasil
Menurut ELBING ada lima langkah dalam proses
pengambilan keputusan:
1. Identifikasi dan Diagnosa masalah
2. Pengumpulan dan Analisis data yang
relevan
3. Pengembangan dan Evaluasi alternative
alternative
4. Pemilihan Alternatif terbaik
5. Implementasi keputusan dan Evaluasi
terhadap hasil-hasil
Menurut G. R. Terry Proses Pengambilan Keputusan
yaitu:
1. Merumuskan problem yang dihadapi
2. Menganalisa problem tersebut
3. Menetapkan sejumlah alternatif
4. Mengevaluasi alternatif
5. Memilih alternatif keputusan yang akan dilaksanakan
Menurut Peter Drucer Proses Pengambilan Keputusan yaitu:
a. Menetapkan masalah
b. Manganalisa masalah
c. Mengembangkan alternatif
d. Mengambil keputusan yang tepat
e. Mengambil keputusan menjadi tindakan efektif
A. DUA PANDANGAN PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
NO
|
PROSES P.K
|
RASIONALITAS SEMPURNA
|
RASIONALITAS TERBATAS
|
1.
|
Perumusan masalah
|
Telah teridentifikasi suatu masalah
organisasi yang penting dan relevan
|
Suatu masalah yang tampak
mencerminkan kepentingan- kepentingan latar belakang manager pemimpin itu telah
teridentifikasi ( mementingkan aspek subjektivitas)
|
2.
|
Identifikasi Kriteria Keputusan
|
Semua kriteria teridentifikasi
|
Telah teridentifikasi serangkaian
terbatas kriteria
|
3.
|
Alokasi bobot pada kriteria
|
Semua kriteria dievaluasi dan
diberi angka dalam rangka pentingnya bagi tujuan organisasi tersebut
|
Telah teridentifikasi serangkaian
terbatas kriteria
|
4.
|
Pengembangan alternatif
|
Telah dikembangkan secara kreatif
suatu daftar lengkap segala alternative dari yang sangat kecil/ pokok
teridentifikasi semua. Ex: pada penanganan LRK perbaikan lampu, rambu, marka(
secara detil)
|
Perbaikan perlengkapan jalan (
umum) menimbulkan argumentasi sendiri
|
5.
|
Analisis Alternatif
|
Ex: jika perbaikan lampu terlalu
terang akan berbahaya harus ditetukan dengan intensitas cahayanya. Konsekuensi
dapat ditentukan
|
Mana yang lebih disukai terlabih
dahulu itulah yang dianggap urgen
|
6.
|
Peralihan salah satu alternative .
|
ex: marka, rambu , lampu masih
bagus, tingkat reflektifitasnya tinggi sehingga dapat memantulkan cahaya
tidak harus diganti dan diperbaiki saja pada kekurangannya
|
Ex: sudah cukup hanya dengan
membenahi lampu saja
|
7.
|
Implmentasi Alternatif
|
Ex: dengan adanya
a.
Pebaikan lampu
b.
Perbaikan rambu
c.
Perbaikan marka
Ketika seseorang yang ingin
melanggar akan berfikir karena mengetahui secara detil proses perbaikan
tersebut
|
Pertimbangan politik berkuasa ( bagaimana dia menyampaikan
dan mempengaruhi masyarakat agar percaya dan menerima kebijakan tersebut
|
8.
|
Evaluasi
|
Hasil objek dinilai dengan masalah
( bagaiman ketika keputusan ini telah dilakukan? Apakah ada penurunan
pelanggaran lalu lintas?
|
Bagaiman dengan hanya memasang
lampu saja sudah dirasa cukup? Dalam hal ini terjadi pressing/ tekanan yang
bersifat subjektif
|
>
1 komentar:
makasi infonya asqi
Posting Komentar