TEORI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
RESUME 4
Dalam
menjalani hidup, manusia pasti pernah mempunyai masalah. Tidak ada hidup tanpa
masalah, bahkan untuk seseorang yang sangat kaya raya sekalipun. Sehingga ada
pepatah yang mengatakan "bersahabatlah dengan masalah dan masalah pun akan
bersahabat dengan kita". Masalah terjadi pada setiap bidang kehidupan.
Setiap penelitian yang dilakukan juga harus menemukan sebuah masalah yang harus
diteliti dan dipecahkan.
1. Berikut ini adalah pengetian dan definisi
masalah:
#
IRMANSYAH EFFENDI
Masalah
adalah pelajaran saat anda sadar sebagai kesadaran jiwa, anda dengan mudah
dapat melihat kelemahan dan masalah anda
# ABDUL
CHOLIL
Masalah
adalah bagian dari kehidupan. Setiap orang pasti pernah menghadapi masalah,
bisa bersumber dari diri sendiri maupun bersumber dari orang lain
#
JEFFEY LIKER
Masalah
merupakan peluang untuk perbaikan, kebalikan dari masalah adalah peluang
#
JUJUN SUPARJAN SURIASUMANTRI
Masalah
merupakan titik tolak dari seluruh kegiatan keilmuan yang akan dilakukan
#
ISTIJANTO
Masalah
merupakan bagian yang paling penting dalam proses riset, sebab masalah memberi
pedoman jenis informasi yang nantinya akan dicari
#
RICHARD CARLSON
Masalah
adalah tempat terbaik untuk berlatih agar hati kita tetap terbuka karenamasalah
adalah bagian dari kehidupan kita
Jadi
dapat disimpulkan bahwa masalah
merupakan suatu
kendala atau persoalan yang harus dipecahkan dengan kata lain masalah merupakan
kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik, agar
tercapai tujuan dengan hasil yang maksimal.
2. Tahapan
pengambilan keputusan
• Mendefinisikan
masalah tersebut secara jelas dan gamblang
atau mudah untuk dimengerti.
• Membuat
daftar masalah yang akan dimunculkan, dan menyusunnya secara prioritas dengan
maksud agar adanya sistematika yang lebih terarah dan terkendali.
• Melakukan
identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan tujuan untuk lebih memberikan
gambaran secara lebih tajam dan terarah secara lebih sepesifik.
• Memetakan
setiap masalah tersebut berdasarkan kelompoknya masing-masing yang kemudian
selanjutnya dibarengi dengan menggunakan model atau alat uji yang akan dipakai.
• Memastikan
kembali bahwa alat uji yang dipergunakan tersebut telah sesuai dengan
prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang berlaku pada umumnya.
Menurut
Herbert A. Simon ( Kadarsah, 2002:15-16 ), tahap-tahap yang harus dilalui dalam
proses pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )
Tahap
ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika
serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam
rangka mengidentifikasikan masalah.
2. Tahap Perancangan ( Design Phace )
Tahap ini merupakan proses pengembangan
dan pencarian alternatif tindakan/solusi yang dapat diambil. Tersebut merupakan
representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga diperlukan proses
validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti
masalah yang ada.
3. Tahap Pemilihan ( Choice Phace )
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap
diantaraberbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar
ditentukan/dengan memperhatikan kriteria – kriteria berdasarkan tujuan yang
akan dicapai.
4. Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap
rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta pelaksanaan
alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.
3. Klasifikasi Keputusan
Keputusan
– keputusan yang dibuat pada dasarnya dikelompokkan dalam 2 jenis, antara lain
( Herbert A. Simon ) :
1. Keputusan Terprogram
Keputusan
ini bersifat berulang dan rutin, sedemikian hingga suatu prosedur pasti telah
dibuat menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de
novo (sebagai sesuatu yang baru) tiap kali terjadi.
Atau lebih
jelasnya keputusan terprogram adalah Keputusan yang dijaIankan secara rutin
saja, tanpa ada persoalan-persoalan yang bersifat krusial. Karena setiap
pengambilan keputusan yang dilakukan hanya berusaha membuat pekerjaan yang
terkerjakan berlangsung secara baik dan stabil. Dalam realitas Keputusan
terprogram mampu diselesaikan ditingkat lini paling rendah tanpa harus
membutuhkan masukan Keputusan dari pihak sangat terkait, seperti para middle
dan top management. Jika dibutuhkan keterlibatan middle management ini hanya
pada pelurusan beberapa bagian teknis
-
Syarat keputusan terprogram
Pada
dasarnya suatu Keputusan yang terprogram akan dapat terlaksana dengan baik jika
memenuhi beberapa syarat di bawah ini, yaitu:
1. Termilikinya sumber daya manusia yang
memenuhi syarat sesuai standar yang diinginkan
2. Sumber informasi baik yang bersifat
kualitatif dan kuantitatif adalah Iengkap tersedia. Serta informasi yang
diterima adalah dapai dipercaya
3. Pihak organisasi menjamin dari segi
ketersediaan dana selama Keputusan yang terprogram tersebut dilaksanakan.
4. Aturan dan kondisi eksternal organisasi
mendukung teriaksananya Keputusan terprogram ini hingga tuntas. Seperti
peraturan dan berbagai ketentuan Iainnya tidak ikut menghalangi, bahkan
sebaliknya turut mendukung.
5. dan iain-Iain.
-
Contoh
a.
pekerjaan yang dilaksanakan dengan rancangan
SOP (Standard Operating Procedure) yang sudah dibuat sedemikian rupa. Sehingga
dalam pekerjaan di Iapangan para bawahan sudah dapat mengerjakannya secara baik
apalagi jika disertai dengan buku panduan operasionalnya, adapun yang menjadi
persoalan jika para bawahan belum mengerti secara benar, misalnya ada beberapa
bagian yang tidak terjelaskan pada buku panduan. Dan biasanya apa yang tidak
terjelaskan pada buku panduan tersebut maka di waktu yang akan datang akan
dilakukan revisi atau semacam penyempurnaan konsep.
b.
aturan umum penetapan harga pada industri
rumah makan dimana makanan akan diberi harga hingga 3 kali lipat dari direct
cost.
2. Keputusan Tak Terprogram
Keputusan
ini bersifat baru, tidak terstruktur dan jarang konsekuen. Tidak ada metode
yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum ada sebelumnya atau karena
sifat dan struktur persisnya tak terlihat atau rumit atau karena begitu
pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus.
Ricky
W. Griffin mendefinisikan Keputusan tidak terprogram adalah Keputusan yang
secara relatif tidak ter struktur dan muncul Iebih jarang daripada suatu
Keputusan yang terprogram.” Pada pengambilan Keputusan yang tidak terprogram
adalah kebanyakan Keputusan yang bersifat Iebih rumit dan membutuhkan
kompetensi khusus untuk menyelesaikannya, seperti top manajemen dan para
konsultan dengan tingkat skill tinggi
-
Contoh:
keputusan yang tidak
terprogram adalah kasus-kasus khusus, kajian strategis, dan berbagai masalah
yang membawa dampak besar bagi organisasi.
a.
Kenaikan harga minyak secara internasional
b.
Kenaikan nilai tukar rupiah dengan dollar
4. Perkiraan pengambilan keputusan
* Perkiraan dalam arti Proyeksi
Perkiraan
yang mengarah pada kecenderungan dari data yang telah terkumpul dan tersusun
secara kronologis.
*
Perkiraan dalam arti prediksi
Perkiraan
yang dilakukan dengan menggunakan analisis sebab akibat.
*
Perkiraan dalam arti konjeksi
Perkiraan
yang didasarkan pada kekuatan intuisi (perasaan). Intuisi disini sifatnya
subjektif, artinya tergantung dari kemampuan seseorang untuk mengolah perasaan.
5. Perubahan Dalam Keputusan
Dalam
proses berlangsungnya suatu keputusan tentu tidak selamanya berlangsung sesuai
dengan rencana yang diharapkan. Secara umum dampak perubahan keputusan tersebut
dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok perubahan, yaitu :
a.
Incremental Changes
Incremental
change merupakan dampak perubahan keputusan yang dapat diperkirakan atau
ditaksir beberapa persentase perubahan yang akan terjadi ke depannya tentu
berdasarkan data-data yang terjadi di masa lalu (historis).
b.
Turbulence Change
Turbulence
change merupakan pengambilan keputusan dalam kondisi perubahan yang sulit untuk
diperkirakan.
Contohnya
bencana alam, perubahan kondisi politik, demonstrasi buruh, dan sebagainya.
Walaupun data-data tersebut ada namun kejadian seperti itu belum tentu memiliki
kesamaan kondisi dan situasi seperti dulu.
jatuh
dan bergantinya presiden di Irak sebelum Saddam Hussein, maupun pada saat
Saddam Hussein ditangkap atau diturunkan sebagai Presiden Irak secara paksa
oleh Amerika dan sekutunya.
0 komentar:
Posting Komentar