Mengantuk saat
mengemudi?? Nyawa anda bisa terancam!!
Pada
saat mengemudi pasti mengantuk memang sangat sulit dihindari apalagi pada saat
malam hari berkendara. Sudah banyak kita jumpai kecelakaan lalu lintas di jalan
yang berakibat merugikan harta benda bahkan korban jiwa. Hal ini dibuktikan
dengan adanya data mengenai Ditlantas
Polda Metro Jaya bahwa kecelakaan yang dipicu aspek mengantuk anjlok 33 persen
pada 2014. Tahun itu, setiap empat hari terjadi satu kasus kecelakaan yang
dikarenakan pengemudi mengantuk.
Sementara
itu, menurut UU No 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)
mewajibkan seluruh pengemudi berkonsentrasi. Dalam penjelasan UU tersebut
dijelaskan bahwa salah satu yang bisa merusak konsentrasi adalah mengantuk
ketika mengemudi. Oleh karena itu, seseorang dilarang mengemudi saat mengantuk.
Para pelanggar aturan ini bisa dikenai sanksi pidana penjara maksimal tiga
bulan. Atau, denda maksimal sebesar Rp 750.000.
Mengapa mengantuk
sangat berbahaya saat mengemudi?
Mengapa
mengantuk saat berkendara sangat berbahaya. Bahkan potensi bahaya yang
ditimbulkan tidak hanya mengancam pengendara dan penumpangnya, tetapi termasuk
pengguna jalan yang lain. Masih belum hilang dari ingatan kita, bagaimana
kecelakaan di jalan tol dengan kecepatan tinggi terjadi dan membunuh banyak
korban tewas sia-sia karena ternyata pengendara dalam kondisi mengantuk.
Bagaimana
mengantuk saat berkendara menjadi berbahaya bagi siapapun yang berada di jalan
raya
Perlu
kita sadari, bahwa mengantuk merupakan tanda alam yang mengingatkan kita untuk
beristirahat atau tidur karena kondisi tubuh yang sudah lelah. Beberapa tips
mencegah kantuk sebelum berkendara kebanyakan dilakukan dengan cara banyak
istirahat sebelum memulai berkendara. Sehingga solusinya adalah istirahat atau
tidur.
Mengantuk
atau alarm tanda bahwa tubuh kita butuh istirahat atau tidur saat berkendara
menjadi berbahaya karena :
1.
Pandangan
terganggu.
Dalam proses berkendara,
melihat merupakan langkah pertama untuk menganalisa situasi. Jika pandangan
terganggu karena kantuk, maka informasi yang di terima juga akan salah. Semisal
kita tidak mengetahui adanya kendaraan lain yang ada di sekitar kita atau kita
salah memperkirakan jarak antara kendaraan kita dengan kendaraan di depan.
2.
Konsentrasi
terganggu.
Kondisi mengantuk akan
membuat kita menjadi susah untuk berkonsentrasi, padahal berkendara membutuhkan
konsentrasi tinggi untuk menganalisa situasi dan menentukan tindakan yang akan
diambil. Seperti bingung dalam pengambilan keputusan, padahal waktu untuk
berpikir dan mengambil keputusan sangat terbatas.
3.
Reaksi
terganggu.
Mengantuk akan membuat
reaksi kita menjadi lambat. Hal ini terjadi karena sebenarnya tubuh ingin
istirahat sehingga ketika diajak untuk begerak, tubuh merespon dengan lambat.
4.
Sibuk
sendiri.
Terkadang untuk mengobati
kantuk, beberapa pengendara mensiasati dengan berbagai cara supaya mereka tidak
perlu berhenti untuk “sekedar istirahat”. Mereka melakukan banyak gerak di
dalam mobil agar jangan sampai mengantuk. Tetapi yang terjadi adalah,
pengendara menjadi tidak konsentrasi dengan proses berkendara. Pengendara lebih
memilih untuk konsentrasi bagaimana caranya supaya dapat mengobati kantuknya. Terkadang
mereka memilih untuk makan cemilan sebanyak mungkin, sehingga aktifitas tangan
untuk memegang kemudi juga menjadi terganggu. Tentu akan sangat kesulitan untuk
merespon kemudi secara cepat, jika tangan masih sibuk memegang cemilan.
5.
Tertidur.
Tertidur saat berkendara
menjadi bahaya besar yang mengancam bagi pengendara dan pengguna jalan di
sekitarnya. Tertidur saat mengantuk berat, biasanya tidak disadari oleh
pengendara. Mereka berpikir hanya kehilangan waktu sebentar saat tertidur.
Dampak selanjutnya, dapat kita bayangkan apa yang terjadi ketika kita
berkendara dengan mata terpejam.
Lantas bagaimana
cara mengatasi bila rasa kelelahan mendera kala Anda di tengah perjalanan jauh?
Apa saja yang patut dihindari untuk mencegah rasa kantuk?
Berikut
saya akan berbagi sedikit tips untuk Anda bisa berkendara dengan selamat sampai
tujuan
1.
Jangan
mengemudi lebih dari tiga jam
Mengemudikan mobil selama
tiga jam terus menerus tanpa henti menyebabkan saraf sensorik dan motorik
seseorang yang menenggak minuman beralkohol dengan kandungan 40 persen. Hal itu
bisa terjadi karena kedua saraf tersebut mengalami ketegangan karena orang yang
bersangkutan dituntut untuk konsentrasi memperhatikan jalan dan kondisi mobil. Sekuat
apa pun seseorang, bila kedua syaraf itu harus tegang dalam waktu tiga jam,
mereka akan kelelahan juga. Efeknya tindakan refleks dan konsentrasi menurun.
2.
Istirahat sejenak dan olah raga ringan
Cara lain menghilangkan
kelelahan dan mengantuk adalah beristirahat. Bila dalam perjalanan Anda sudah
mulai merasakan tanda-tanda kelelahan dan kantuk sebaiknya menghentikan
kendaraan dan beristirahat.
Berbaring atau tidurlah
selama 30 menit atau minimal 20 menit. Setelah itu, sempatkan untuk berolah
raga ringan sekitar 5 menit dengan urutan bagian tubuh paling atas yaitu
kepala, bahu, lengan tangan, bahu, lutut, dan tungkai.
Lakukan gerakan menarik ke
atas, memutar, dan melipat. “Melalui gerakan yang berurutan secara benar, maka
otot bisep dan trisep akan kembali segar dan asam laktat di otot-otot
teredusir,” Selain itu, aliran darah pun lancar.
3.
Jangan banyak mengkonsumsi karbohidrat
Selain beristirahat setelah
mengemudi selama tiga jam, hal lain yang patut dihindari adalah mengkonsumsi
karbohidrat terutama nasi dan roti gandum. Sebab, zat tersebut berpotensi
memicu rasa kantuk. Hal itu bisa terjadi karena L-Tryptophan atau asam amino
esensial di karbohidrat akan diubah menjadi niacin dan vitamin B. Sementara
niacin memproduksi serotonin. “Serotinin, menurut pakar kesehatan, akan
merangsang otak untuk menimbulkan rasa nyaman di tubuh. Nah, rasa itulah yang
kemudian memicu ras kantuk. Terlebih pada saat yang bersamaan, asam amino
lainnya juga masuk ke dalam darah. Pada saat itulah, kandungan L-Tryptophan
semakin besar sehingga rasa kantuk pun menjadi-jadi. Sebagai ganti karbohidrat
selama perjalanan, makanlah buah atau coklat. Vitamin dalam buah tidak saja
menyegarkan otot-otot dan menguatkan syarat motorik tetapi juga baik untuk
menguatkan syaraf sensorik di tubuh. Adapun cokelat mengandung zat fenol
antioksidan. Zat tersebut selain menangkal racun di dalam tubuh yang terbawa di
makanan yang dikonsumsi, juga menjaga sel-sel otot tubuh termasuk syaraf
motorik dan sensorik.
4.
Minumlah kopi bila terpaksa
Namun satu hal yang patut
dicatat adalah, kafein yang ada di kopi bukanlah menyehatkan atau membuat
sel-sel tubuh kita bugar atau sehat. Zat tersebut sejatinya justru menimbulkan
zat yang tidak bersahabat bagi tubuh dan zat dan hormon yang ada di tubuh
bereaksi melawannya. “Sehingga, setelah minum kopi tubuh terasa segar. Padahal,
sejatinya pada saat itu tubuh tengah mati-matian melawan kafein. Hal itu bisa
terjadi karena kafein yang ada di kopi merangsang produksi asam lambung.
Sementara, zat asam tersebut menjadi media yang subur bagi tumbuhnya beberapa
bakteri racun.
Oleh
karena itu, pada saat itulah tubuh melakukan perlawanan secara otomatis.
Beberapa zat anti racun di dalam tubuh bekerja ekstra keras. Pada saat itulah
orang yang minum kopi merasa tubuhnya kembali bugar.
Dengan
melihat potensi bahaya yang ditimbulkan akibat mengantuk saat berkendara maka
kita dapat menyimpulkan bahwa mengantuk saat berkendara adalah berbahaya.
Hindari mengantuk saat berkendara atau jangan berkendara saat mengantuk.
Demikian
informasi yang bisa saya sampaikan semoga bermanfaat dan dapat di jadikan
acuan!!
>
0 komentar:
Posting Komentar